Cara Sukses Beternak Ayam Bangkok

Ayam bangkok sangat Populer dikalangan ayam aduan. Tetapi sekarang sangat sulit mencari ayam bangkok yang asli. Disini dijelaskan ciri-ciri ayam bangkok asli, dan cara beternak ayam bangkok yang baik

Panduan beternak itik

Dalam beternak itik, ada beberapa sarana dan prasarana sebagai syarat yang harus diperhatikan, antara lain: Persyaratan Lokasi, untuk lebih jelasnya dapat anda lihat disini

Berbagai jenis ayam peternak

Di Indonesia ada berbagai macam jenis ayam yang diternakkan. Dengan berbagai macam kelebihan dan berbagai tehnik cara beternak. Lihat lebih lengkap disini

Jenis Ayam Petelur di Indonesia

Untuk beternak ayam petelur, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan, antara lain: Kandang Iklim kandang yang cocok. Lihat syarat yang lain untuk beternak ayam petelur disini.

Persiapan Sarana Beternak Ayam Petelur

Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Anda dapat melihat cara beternak burung puyuh disini

1.11.12

Tehnik Perawatan Ayam Petelur.

Dalam Beternak Ayam petelur, diperlukan ketelatenan dan kehati - hatian dalam hal perawatan. Berikut ini beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam perawatan ayam petelur.


Sanitasi dan Tindakan Preventif

Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup.

Pemberian Pakan

Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase, starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).

Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
  • Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22- 24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
  • Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.

Kwalitas dan kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
  • Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1- 21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
  • Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.

Pemberian Minum

Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam, dalam hal ini dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:

Fase starter (umur 1-29 hari)
Kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 liter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor; minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.

Fase finisher (umur 30-57 hari)
Terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor; minggu ke-7 (44- 50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.

Cara Memilih Bibit Ayam Petelur

Untuk mencapai produksi telur yang maksimal, diperlukan bibit unggul sebagai calon ayam petelur. Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat.

Ciri - ciri bibit ayam petelur yang bagus

  • Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
  • Pertumbuhan dan perkembangan normal.
  • Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
  • Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
  • Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
  • Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
  • Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
  • Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
  • Tidak ada letakan tinja diduburnya.

Pemilihan Bibit dan Calon Induk

Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut:
  • Konversi Ransum.
Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit ayamnya.
  • Produksi Telur.
Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yang dapat memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tidak menguntungkan.

Prestasi bibit dilapangan atau dipeternakan.

Apabila kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam untuk bertelur hanya dalam sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dapat dilihat pada data di bawah ini.

  • Babcock B-300 v
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.

  • Dekalb Xl-Link
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur.

  • Hisex white
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur.

  • H & W nick
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.

  • Hubbarb leghorn
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur.

  • Ross white
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur.

  • Shaver S 288
Berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.

  • Babcock B 380
Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur.

  • Hisex brown
Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.

  • Hubbarb golden cornet
Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.

  • Ross Brown
Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.

  • Shaver star cross 579
Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.

  • Warren sex sal link
Berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.